Telusur

Info


Senin, 12 September 2011


5 Fakta Medis Manfaat Apel
Penulis : Prita Daneswari


SUDAH banyak penelitian yang mengungkap manfaat gizi yang terkandung dalam sebutir apel. Tapi, sebenarnya apa saja manfaat apel secara medis? Berikut lima di antaranya seperti dikutip dari Eatingwell Magazine.

a. Bernutrisi
Apel mengandung cukup sedikit serat larut (4 gram per apel) dan sedikit kalori (95). Ini menjadikan apel sebagai camilan manis dan sehat. Plus, sebutir apel juga cukup untuk memenuhi kebutuhan buah harian Anda. Apel juga merupakan sumber vitamin C yang baik (menyediakan 14 persen dari nilai harian).

b. Menurunkan berat badan
Apel menuntaskan rasa lapar hanya dengan sedikit kalori sehingga tidak mengherankan buah ini bisa dijadikan bagian dari menu diet sehat yang membantu penurunan berat badan. Dalam penelitian terbaru, apel yang dikeringkan juga membantu menurunkan berat badan. Peneliti Florida State University menilai antioksidan dan pektin (sejenis serat) dalam apel merupakan zat utama yang menyumbangkan berbagai banyak manfaat kesehatannya.

c. Menyehatkan jantung
Penelitian di Florida State bukan satu-satunya yang mengaitkan konsumsi apel untuk kesehatan jantung. Pada tahun lalu, studi di Iowa melaporkan bahwa di antara 34 ribuan perempuan yang telah dipantau selama 20 tahun, apel dikaitkan dengan rendahnya risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskular.

Beberapa tahun sebelumnya, para peneliti Finlandia mempelajari data yang dikumpulkan selama 28 tahun dari 9.208 pria dan perempuan. Ditemukan, sering memakan apel akan membuat risiko stroke jauh lebih rendah. Para ahli menyebutkan senyawa antioksidan yang ditemukan dalam apel membantu mencegah kolesterol LDL dari oksidasi dan menghambat peradangan. Plus, serat larut dalam apel juga menurunkan kadar kolesterol.

d. Melindungi dari sindrom metabolik
Orang yang sering makan apel berisiko lebih kecil menderita sindrom metabolik, yakni gejala yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Para peneliti yang menganalisis data Studi Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES), menemukan bahwa orang yang sering makan apel dalam bentuk apa pun selama hari 27 persen lebih mungkin untuk memiliki gejala sindrom metabolik jika dibandingkan dengan mereka yang tidak. Pemakan apel juga memiliki tingkat C-reactive protein yang lebih rendah, yakni sebuah penanda peradangan dalam darah yang menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.

e. Tingkatkan daya tahan
Makan sebuah apel sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan latihan Anda. Apel mengandung antioksidan yang disebut quercetin yang membantu meningkatkan daya tahan dengan membuat lebih banyak oksigen tersedia untuk paru-paru. (Pri/OL-06) 



Diambil dari: www.mediaindonesia.com





Jus Sayur Manjur Turunkan Berat Badan


Penulis : Prita Daneswari

INGIN berat badan turun, tetapi tak mampu menahan rasa lapar? Mulai sekarang ciba trik ini, minum jus sayur. Meski ada beberapa orang yang enggan mengonsumsi sayur, nyatanya studi baru menunjukkan bahwa minum 100 persen jus sayuran dapat menjadi cara sederhana meningkatkan asupan sayuran dan membantu menjaga berat badan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California-Davis menemukan bahwa orang dewasa yang minum satu gelas jus sayuran setiap hari akan memenuhi hampir dua kali porsi sayur.

Selain itu, 9 dari 10 peserta yang minum 100 persen jus sayuran mengatakan mereka merasa mereka melakukan sesuatu yang baik bagi diri mereka sendiri.

"Studi ini menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya akan mendidik masyarakat tentang pentingnya sayuran, tapi juga untuk menunjukkan cara mudah memasukkan mereka ke dalam makanan sehari-hari mereka," kata rekan penulis studi Carl Keen, profesor Gizi dan Kedokteran Internal di University of California-Davis.

"Cara sederhana seperti minum sayuran Anda dapat menjadi trik efektif dalam mencapai perubahan kesehatan," katanya.

Makan lebih banyak sayuran bisa menjadi cara mengelola berat badan karena sayur adalah 'rendah energi padat'. Itu yang berarti sayur memiliki gizi lebih untuk lebih sedikit kalori.

Sebuah studi dari Baylor College of Medicine menunjukkan bahwa orang kelebihan berat badan dengan sindrom metabolik yang minum 1-2 100 persen jus sayuran sebagai bagian dari menu harian kehilangan berat badan lebih banyak jika dibandingkan dengan peserta lain yang tidak minum jus.

Selain penurunan berat badan, peminum jus sayur mengalami peningkatan signifikan akan asupan sayuran, vitamin C, dan potasium selama penelitian. "Cara mengonsumsi sayuran yang mudah sangat penting karena sayur memiliki begitu banyak manfaat, mulai dari pencegahan penyakit hingga manajemen berat badan," kata John Foreyt, Direktur Riset Perilaku Kedokteran Center di Baylor College of Medicine. (Pri/OL-06)



Diambil dari: www.mediaindonesia.com




Yoghurt Redakan Cemas dan Depresi


Penulis : Annisa Indri Lestari


BAKTERI probiotik yang dikandung yoghurt ternyata dapat mengubah bahan kimia dalam otak dan dapat digunakan untuk mengobati kecemasan dan depresi, menurut penelitian terbaru.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan di University College Cork, ditemukan bahwa tikus yang diberi dengan Lactobacillus rhamnosus JB-1 secara signifikan mengalami lebih sedikit stres, kecemasan, dan depresi yang terkait dengan perilaku jika dibandingkan dengan tikus yang hanya diberi makan dengan kaldu.

Temuan ini menyoroti peran penting bakteri dalam usus dan otak, kata kepala peneliti John F Cryan. "Studi ini mengidentifikasi target potensial di otak dan jalur melalui organisme usus tertentu," kata Dr Cryan.

Otak dan usus dihubungkan oleh syaraf vagus. Penelitian ini menentukan apakah 'bakteri baik' bisa digunakan untuk memengaruhi otak melalui syaraf tersebut. Menang tidak jelas bagaimana probiotik, dalam hal ini, berinteraksi langsung dengan syaraf vagus atau ada zat lain yang mengaktifkan saraf vagus.

Temuan ini dapat mengarah pada pengembangan pendekatan berbasis mikroba untuk mengobati stres yang berhubungan dengan gangguan seperti kecemasan dan depresi, kata Dr Cryan seperti dikutip dariYahoo, Kamis (1/9). Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal 
Proceedings of the National Academy of Sciences. (Pri/OL-06) 


Diambil dari: www.mediaindonesia.com

Baca Selengkapnya...

No comments: